CNBC Indonesia/Tri Susilo

Pramono Mendorong Perubahan Di Bank DKI: Direksi Yang Tidak Berasal Dari Titipan Dilarang

Senin, 14 Apr 2025

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memberikan kritik tajam terhadap pengelolaan Bank DKI yang dianggapnya belum memenuhi standar profesionalisme dan rentan terhadap intervensi kepentingan tertentu. Ia menekankan pentingnya perhatian serius terhadap kondisi internal Bank DKI yang sering kali terjerat dalam berbagai kasus.

"Ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian serius. Setiap periode, perbankan ini selalu menghadapi masalah. Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola dengan profesional," ungkap Pramono, seperti yang dikutip dari Instagram @pramonoanungw, pada Senin (14/4/2025).

Ia menilai masih terdapat celah signifikan dalam struktur Bank DKI yang memungkinkan individu tertentu, terutama dari dalam institusi, untuk memanipulasi sistem dan prosedur yang seharusnya dijalankan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.

"Ada ruang-ruang yang memudahkan orang-orang untuk mempermainkan itu, terutama dari dalam," tegasnya.

Pramono juga menyerukan dengan tegas agar praktik "titipan jabatan" dalam penunjukan direksi di Bank DKI dihentikan. Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran pimpinan bank harus dipilih secara profesional, tanpa adanya campur tangan politik atau kepentingan pribadi.

"Oleh karena itu, pengelolaan harus sepenuhnya dilakukan secara profesional. Tidak boleh ada titipan dari siapapun untuk posisi direksi Bank DKI ini," katanya.

Menurut Pramono, langkah ini sangat penting agar Bank DKI dapat tumbuh sebagai lembaga keuangan yang kredibel dan kompetitif, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan daerah.

"Kita perlu mempertimbangkan untuk mengubah nama Bank DKI ini. Apakah menjadi Bank Jakarta, atau Bank Global?" ujarnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.