Industri Otomotif Terpengaruh, Perdana Menteri Jepang Meminta Trump Untuk Menghapus Tarif Impor Yang Baru

, 13 Apr 2025

Amerika Serikat telah menerapkan tarif impor sebesar 25 persen untuk kendaraan bermotor. Peningkatan bea masuk ini akan berdampak pada bisnis para produsen otomotif di seluruh dunia.

Di Jepang, para pelaku industri sepeda motor dan suku cadang yang memiliki fasilitas produksi di Kobe telah mengungkapkan kekhawatiran mengenai kondisi bisnis mereka yang terpengaruh oleh kebijakan tarif impor tersebut.

Keluhan ini disampaikan kepada Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada hari Minggu (13/4/2025).

Perdana Menteri Ishiba berencana untuk meyakinkan Amerika Serikat bahwa penerapan tarif impor yang baru tersebut tidak akan menjadi langkah yang tepat.

Walaupun proses negosiasi mungkin memakan waktu, pemerintah Jepang tetap akan meminta Presiden AS, Donald Trump, untuk mencabut kebijakan tarif impor yang baru tersebut.

Ishiba menegaskan bahwa Jepang merupakan investor terbesar di dunia, khususnya di AS, dan telah menciptakan lebih banyak lapangan kerja di negara tersebut dibandingkan negara lainnya.

PM Ishiba berkomitmen untuk terus melakukan negosiasi guna meyakinkan pemerintah AS bahwa kebijakan tarif tidak akan memberikan manfaat bagi negara itu dalam memperkuat industrinya, sebagaimana dilaporkan oleh NHK.

Terkait dukungan untuk industri di Jepang, Ishiba menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tepat dengan mempertimbangkan masukan dari para produsen secara seksama.

Pemerintah akan menjalin kerja sama dengan partai-partai yang sedang berkuasa serta mendengarkan masukan dari partai-partai oposisi untuk menentukan langkah-langkah yang paling sesuai.

Selanjutnya, Ishiba menjelaskan bahwa pemerintah akan segera dan tepat dalam merespons kebutuhan perusahaan-perusahaan, termasuk memberikan dukungan untuk meringankan tekanan arus kas yang mereka hadapi, dengan tetap mempertimbangkan pandangan dari para pemimpin bisnis.

Ishiba menekankan bahwa Jepang akan mendorong tidak hanya Presiden AS, tetapi juga gubernur negara bagian dan banyak tokoh politik lainnya untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tarif yang ada.



Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.