Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, menyatakan bahwa perjalanan jauh, seperti arus balik Lebaran, dengan menggunakan mobil listrik berbasis baterai (BEV) memerlukan persiapan yang matang. Hal ini terutama berkaitan dengan peralatan dan perlengkapan yang harus dibawa untuk memastikan perjalanan berlangsung aman dan lancar. "Persiapkan kabel pengisian daya portabel, adaptor, dan toolkit khusus BEV jika tersedia," ungkap Yannes saat dihubungi ANTARA dari Jakarta pada hari Kamis. Ia menekankan pentingnya menyiapkan kabel pengisian daya portabel dan adaptor yang sesuai, mengingat jarak tempuh serta terbatasnya ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa wilayah. Lebih lanjut, tidak semua SPKLU dilengkapi dengan jenis soket atau konektor yang seragam. Dengan membawa adaptor, pemilik kendaraan dapat menyesuaikan pengisian daya mobil BEV mereka dengan berbagai jenis soket yang ada di stasiun pengisian yang dijumpai sepanjang perjalanan, tanpa perlu khawatir. Pastikan kita memiliki akses ke aplikasi SPKLU serta nomor layanan darurat dari merek BEV yang kita gunakan, kata Yannes. Selain itu, mengingat banyak kendaraan modern yang tidak lagi dilengkapi dengan ban cadangan dari pabrik, Yannes merekomendasikan untuk membawa alat penambal ban tubeless dan kompresor udara portabel guna mengatasi kebocoran kecil. Dengan persiapan yang baik, perjalanan arus balik mudik Lebaran menggunakan mobil BEV dapat menjadi lebih nyaman dan aman. “Jangan lupa untuk membawa perlengkapan darurat umum seperti kotak P3K, segitiga pengaman, dongkrak, dan senter. Perlengkapan ini sangat penting untuk menghadapi situasi darurat di jalan,” tambah Yannes. Kotak P3K, segitiga pengaman, dongkrak, dan senter merupakan perlengkapan yang wajib ada di dalam mobil saat melakukan perjalanan jauh, karena sangat penting untuk keselamatan dan penanganan keadaan darurat. Kotak P3K, yang merupakan singkatan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, dirancang untuk memberikan pertolongan awal dalam situasi kecelakaan atau cedera ringan yang mungkin terjadi selama perjalanan. Segitiga pengaman berfungsi sebagai tanda peringatan bagi pengendara lain ketika kendaraan mengalami masalah atau berhenti secara tiba-tiba di jalan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Sementara itu, dongkrak sangat diperlukan untuk mengganti ban yang bocor atau rusak, terutama ketika tidak ada bantuan yang tersedia di lokasi. Senter juga memiliki peranan penting dalam memberikan penerangan saat kondisi jalan gelap atau jika terjadi masalah di malam hari, sehingga memudahkan proses perbaikan atau pemeriksaan kendaraan. Keempat perlengkapan ini berkontribusi untuk memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang serta membantu mereka mengatasi berbagai kendala yang mungkin timbul selama perjalanan jauh.